PROSEDUR PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SEBELUM REKONSTITUSI OBAT KEMOTERAPI
Halo
Pharmacist Zone Lovers.... kali ini saya akan review sedikit mengenai
tugas Praktikum K3 di Akfar Theresiana pada Semester 2 lalu. Saya beserta
kelompok saya mendapatkan tugas untuk membuat video K3, pada kesempatan itu
saya beserta kelompok memilih tema "Cara Rekonstitusi Obat Kemoterapi
Sesuai Dengan Standart K3". Namun disini yang akan saya tekankan adalah
cara pemakaian APD sebelum proses rekonstitusi tersebut. Bagaimana sih urutan
langkah-langkah pemakaian APD yang benar dan apa sajakah APD yang akan kita
gunakan sebelum proses rekonstitusi obat kemoterapi tersebut??
Disini
kita harus menyediakan APD sebagai berikut :
a) Baju pelindung / gown pelindung
·
Pakaian terdiri dari pakaian dalam dan pakaian luar
·
Pakaian Pelindung (pakaian luar) harus terbuat
dari material yang tidak melepaskan debu dan serat.
·
Bahan yang digunakan tidak tembus oleh cairan
·
Pakaian pelindung dibuat lengan panjang dengan manset elastik pada tangan dan kaki.
b) Topi pelindung
Tutup kepala harus
dapat menutupi rambut sekeliling agar tidak ada partikel kotoran yang dapat
mengkontaminasi sediaan.
c) Masker
Harus dapat melindungi masuknya bahan kimia
ke dalam mulut dan hidung
d) Sarung
tangan
·
Sarung tangan yang digunakan double dan terbuat
dari bahan latex untuk melindungi jika terkena tusukan dan harus menutupi
manset baju.
·
Sarung tangan yang dipakai harus bebas dari
bedak, untuk menghindari partikel tersebut masuk ke dalam vial.
·
Sarung tangan yang robek harus segera diganti
e) Sepatu pelindung
Terbuat dari bahan yang tidak tembus benda
tajam. Tutup kaki digunakan
sampai menutup manset baju dalam
f) Kacamata
pelindung/ safety gogles : untuk melindungi mata
dari masuknya bahan kimia.
g) Clemek
plastik/ apron : untuk
melindungi tubuh dari percikan bahan kimia
Urutan
langkah-langkah kita menggunakan APD adalah:
1. Petugas
hendaklah mencuci tangan dan lengan hingga siku tangan dengan larutan
desinfektan (yang setiap minggu
diganti). Kaki hendaklah dicuci dengan sabun dan air dan kemudian dibasuh dengan larutan
desinfektan.
2. Tangan
dan lengan dikeringkan dengan pengering
tangan listrik otomatis.
3. Petugas
memakai sepasang pakaian steril.
4. Petugas memakai sepatu pelindung/ penutup kaki. Penutup kaki
hendaklah menyelubungi seluruh kaki dan ujung kaki.
5. Petugas
memakai sarung tangan non steril sebagai sarung tangan pertama. Sarung
tangan dibasahi dengan alkohol 70 % atau
larutan desinfektan.
6. Petugas memakai clemek plastik/ apron.
7. Petugas memakai baju pelindung/ gown
pelindung. Ujung lengan baju hendaklah diselipkan ke dalam sarung tangan.
8. Petugas memakai sarung tangan steril
sebagai sarung tangan kedua.
9. Petugas memakai kedua masker (masker
standar, dan masker N95).
10. Petugas memakai nurse cup dan topi
pelindung.
11. Petugas memakai kacamata pelidung/ safety
gogles.
12. Petugas siap memasuki ruang handling
sitostatika.
13. Setiap selesai
bekerja dan meninggalkan ruangan steril petugas melepaskan sarung tangan dan
meletakkannya pada wadah yang ditentukan untuk itu dan mengganti pakaian
sebelum keluar dengan urutan yang berlawanan ketika memasuki ruangan steril.
Sedangkan prosedur melepaskan APD adalah sebagai
berikut :
1.
Melepaskan sarung tangan luar
·
Tempatkan jari-jari sarung tangan pada bagian
luar manset.
·
Angkat bagian sarung tangan luar dengan
menariknya ke arah telapak tangan. Jari-jari sarung tangan luar tidak boleh
menyentuh sarung tangan dalam ataupun kulit.
·
Ulangi prosedur dengan tangan lainnya.
·
Angkat sarung tangan luar sehingga ujung-ujung
jari berada di bagian dalam sarung tangan.
·
Pegang sarung tangan yang diangkat dari dalam sampai seluruhnya terangkat.
·
Buang sarung tangan tersebut kedalam kantong
tertutup.
2.
Melepaskan baju pelindung
·
Buka ikatan baju pelindung.
·
Tarik keluar dari bahu dan lipat sehingga bagian
luar terletak di dalam.
·
Tempatkan dalam kantong tertutup.
3.
Melepaskan
kacamata pelindung.
4.
Melepaskan tutup kepala dan buang dalam kantong
tertutup.
5.
Melepaskan
kedua masker.
6.
Melepaskan
clemek plastik/ apron dan buang dalam kantong tertutup.
7.
Melepaskan
sepatu pelindung.
8. Melepaskan sarung tangan dalam, bagian luar
sarung tangan tidak boleh menyentuh kulit. Buang dalam kantong tertutup. Tempatkan kantong tersebut dalam
kointainer buangan sisa.
9.
Mencuci tangan sesuai prosedur (6 langkah cuci tangan).
Kita perlu memahami prosedur-prosedur di atas dengan
tujuan untuk mencegah risiko kontaminasi pada personel yang terlibat dalam
preparasi, transportasi, penyimpanan dan pemberian obat sitostatika. Potensial
paparan pada petugas pemberian sitostatika telah banyak diteliti. Petugas farmasi yang bertugas pada handling
sitostatika tanpa perlindungan yang memadai menunjukkan
aktivitas mutagenik yang signifikan lebih besar dari pada control subject.
Selain untuk melindungi petugas dan lingkungan dari keterpaparan obat kanker,
preparasi obat sitostatika secara aseptis (handling citotoxic) diperlukan
untuk melindungi produk dari kontaminasi mikroba dengan teknik aseptis,
melindungi personal dan lingkungan yang terlibat dari exposure bahan
berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Sekian sharing saya pada
kesempatan ini, terimakasih .Semoga bermanfaat ….. :)
DAFTAR PUSTAKA
Bakti Husada, 2009, Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan
Penanganan Sediaan Sitostatika, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Gale Daniele, Rencana
Asuhan Keperawatan Onkologi, EGC, Jakarta, 2000.
R. Sjamsuhidajat &Wim de jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi. Jakarta :
EGC ; 1997.
Sarce, 2009, Proteksi Diri Perawat dalam Pemberian
Sitostatika di Rumah Sakit Umum Daerah Propinsi
Sulawesi Tenggara, Artikel Riset Keperawatan, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Smeltzer
Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner &
Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk.
Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar